Poto bersama Kepala Desa, Ibu Desa Banjar Agung,Puri,serta ibu camat puri,Pak Polo, Serta Perangkat desa dan orang tua anak ( Parenting Remaja ) |
SWARADHARMA | - Terkadang, sebagai orang tua tentu perlu menyadari sesuatu yang sulit. Anda mungkin sebenarnya tidak tahu segalanya tentang cara membantu anakmu menjadi sukses. di laksanakan pada hari Selasa, 19 Des 2023. Desa Banjar Agung, Kec. Puri. Kab. Mojokerto
Hal ini diungkapkan oleh narasumber parenting remaja. Dalam pembicaraan tersebut, menemukan benang merah berikut: “Para orang tua memberikan sugesti terlalu banyak,anak-anak terkadang sampai pada tingkat yang ekstrim seperti meninggalkan rumah pada usia muda atau putus kuliah,” katanya cak lubis
“Setiap hal ‘tekanan bicara’ yang dilakukan orang tua adalah mendengarkan anak mereka. Tak hanya itu, mereka juga menganggap serius perkataan anak mereka, bukan mengatakan ‘saya orang tuanya, saya tahu yang terbaik,” Tamabahan.
H. Ahmat Zulfikarnain Lubis ( Narasumber Parenting Remaja ) |
Tekanan untuk mengikuti jalan yang sempit mengakibatkan anak menjadi cemas dan tidak bahagia. Sebaliknya, Cak Lubis menyampaikan, orang tua hadir acara parenting remaja menunjukkan keterbukaan pikiran dan kepercayaan untuk membantu anak-anak mereka mengembangkan kemandirian, kepercayaan diri, dan keterampilan yang terbukti berguna untuk karir masa depan mereka.
“Yang menyedihkan bagi saya adalah, ini bukan pola asuh yang ekstrim,Ini seharusnya menjadi pola asuh yang normal rilex,tenang.” Imbuh
Camat Puri ( Camat Puri Kabupaten Mojokerto Nalurita Priswiandini ) |
Menurut narasumber, orang-orang yang berhenti mendorong minat anak-anak mereka karena mereka mungkin tidak mempunyai cukup uang, atau menganggap sukses secara konvensional, memberi nasihat yang salah kurang sentuhan cinta kasih ( pelukan ) terhadap anak.
Cak Lubis juga menambahkan, tak semua orang berkarir sesuai passion, tetapi menunjukkan bahwa kamu mempercayai anak dapat memberi mereka kepercayaan diri sesuai apa yang mereka perlukan untuk sukses sebagai orang dewasa, apapun jalan yang mereka ambil.
“Tujuan utama dari parenting remaja bukan hanya agar remaja menuruti aturan dari orang tua, tapi juga agar mereka paham makna perilaku mereka dan konsekuensi yang menyertainya,” Ujar Kepala Desa Banjar Agung
Bahwa orang tua perlu memahami dan bersikap empatik terhadap perilaku remaja, namun mereka harus tetap mengarahkan perilaku anak agar sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.
"Oleh karena itu, melalui penerapan pola asuh ini, lanjut dia, orang tua diharapkan untuk memberikan penjelasan mengenai aturan dan larangan tersebut serta tetap membuka kesempatan bagi anak untuk dapat bernegosiasi dan berdiskusi, tidak hanya membuat aturan atau larangan begitu saja" Kata Camat Puri.
Ia menuturkan bahwa membuat aturan maupun melarang suatu perilaku remaja tanpa memberikannya peluang untuk menyampaikan pendapatnya mengenai hal tersebut akan menghambat kemampuan anak untuk berpikir kritis.
Pembukaan kepala dusun, poto nampak kepala desa, ibu kades Banjar Agung. Camat Puri, Kab. Mojokerto & Cak Lubis ( Narasumber ) |
Camat Puri "Menerapkan aturan dan larangan tertentu kepada remaja tanpa menjelaskan alasan dari penerapan tersebut juga berisiko mendorong anak untuk memberontak karena mereka ingin membuktikan bahwa tidak ada dampak yang ditimbulkan jika mereka melanggar aturan maupun larangan itu".
Oleh karena itu, orang tua perlu membuka pintu komunikasi dan dialog di iringi nada lebut dan rasa, untuk mendengarkan kebutuhan anak serta saling memahami dan memaknai hal-hal yang diharapkan maupun dilarang oleh orang tua.